Sabtu, 14 Mei 2011

Daur Hidup Rhizophora sp


DAUR HIDUP RHIZOPHORA sp

Diawali dari benih yang ketika masih pada tumbuhan induk berkecambah dan mulai tumbuh di dalam semaian tanpa istirahat. Selama waktu ini, semaian memanjang dan distribusi beratnya berubah, sehingga menjadi lebih berat pada bagian terluar dan akhirnya lepas. Selanjutnya semaian ini jatuh dari pohon induk, masuk ke perairan dan mengapung di permukaan air.
Semaian ini kemudian terbawa oleh aliran air ke perairan pantai yang cukup dangkal, di mana ujung akarnya dapat mencapai dasar perairan, untuk selanjutnya akarnya dipancangkan dan secara bertahap tumbuh menjadi pohon.
Buah pohon-pohon ini telah berkecambah dan mengeluarkan akar panjang serupa tombak manakala masih bergantung pada tangkainya. Ketika rontok dan jatuh, buah-buah ini dapat langsung menancap di lumpur di tempat jatuhnya, atau terbawa air pasang, tersangkut dan tumbuh pada bagian lain dari hutan. Kemungkinan lain, terbawa arus laut dan melancong ke tempat-tempat jauh.
Pembungaan dan polinasi
Pembungaan dimulai pada umur 3-4 tahun dan dipengaruhi oleh alam bukan ukuran, Polinasi terjadi melalui kerjasama angin, serangga, dan burung
Produksi Propagule; Pembuahan terjadi hanya 0-7,2% dari bunga yang dihasilkan
Vivipary dan Cryptovivipary
Vivipary : Embrio keluar dari pericarp dan tumbuh diantara pohon atau tidak berkecambah selama masih berada pada induknya (Bruguiera, Ceriops, Rhizophora, Kandelia, Nypa)
Cryptovivipary : Embrio berkembang melalui buah tidak keluar dari pericarp (Aegialitis, Acanthus, Avicennia, Laguncularia)
Penyebaran Propagule
Propagule tersebar melalui burung, arus, pasang surut. Kerusakan propagule diakibatkan oleh substrat yang tidak sesuai, penenggelaman oleh organisme, pelukaan oleh organisme atau gelombang, salinitas tanah tinggi.

Sumber: http://perikananunila.wordpress.com/2009/07/31/ekosistem-mangrove/





Loligo sp

CUMI CUMI

1.                  Klasifikasi cumi cumi
Kingdom : animalia
Phylum : Mollusca
Class : Chepalopoda
Sub kelas : Coloidea
Super ordo : Decapodiformes
Ordo : Decapoda
Family : Loliginidae
Genus : Loligo
Spesies : Loligo indica
Sistem Berenang dan Pertahanan
Cumi-cumi termasuk hewan tak bertulang belakang yang tidak mempunyai tulang pada tubuhnya, meskipun disebut ikan. Mereka mempunyai kemampuan bergerak lihai karena adanya sistem yang sangat menarik. Tubuh lunaknya diselimuti oleh lapisan pelindung tebal yang di bawahnya air dalam jumlah besar disedot dan disemburkan oleh otot-otot yang kuat, sehingga memungkinkannya bergerak mundur.
Lapisan tipis kulit yang menutupi lengan dan tubuh makin membantu sistem berenang reaksi pada cumi-cumi. Cumi-cumi mengapung dalam air dengan cara melambai-lambaikan selaput berbentuk menyerupai tirai ini. lengannya, di pihak lain, berguna menyeimbangkan tubuh selama mengambang. Lengan-lengan juga berguna mengerem untuk menghentikan laju.
Sistem berenang reaksi gurita dan cumi-cumi ternyata bekerja dengan cara dasar yang mirip dengan pesawat jet. Melalui penelitian lebih dekat, jelaslah bahwa sistem otot mereka telah dirancang dengan cara yang paling cocok untuk mereka. Oleh karena itu, tentu saja tidak masuk akal jika menganggap bahwa bentuk rumit seperti ini telah terbentuk melalui kebetulan demi kebetulan.
Cara kerja tubuhnya itu sangatlah rumit. Pada kedua sisi kepala hewan ini terdapat lubang yang menyerupai kantung. Air disedot masuk melalui lubang ini menuju suatu rongga berbentuk tabung di dalam tubuhnya. Kemudian ia menyemprotkan air tersebut keluar dari pipa sempit tepat di bawah kepalanya dengan tekanan tinggi, sehingga dengannya ia mampu bergerak cepat ke arah yang berlawanan akibat gaya reaksi.
Cara berenang seperti ini sangat cocok dalam hal kecepatan maupun ketahanannya. Cumi-cumi Jepang, yang bernama Todarodes pacificus, ketika berpindah tempat sejauh 1250 mil (2000 kilometer) melaju sekitar 1,3 mil per jam (2 kilometer/jam). Untuk jarak pendek, ia dapat melaju hingga 7 mil per jam (11 kilometer/jam). Beberapa jenis diketahui melebihi 19 mil per jam (30 kilometer/jam).
Seekor sumi-cumi dapat menghindar dari pemangsanya dengan gerak sangat cepat karena pengerutan otot yang cepat ini. Ketika kecepatannya saja tidak cukup untuk melindungi dirinya, mereka menyemprotkan tinta pekat dan berwarna gelap yang diolah di dalam tubuhnya. Tinta ini mengejutkan pemangsa beberapa detik, yang biasanya cukup bagi cumi-cumi untuk melarikan diri. Ikan-ikan yang tak diketahuinya di belakang gumpalan tinta tersebut segera menghindari wilayah ini.
Sistem pertahanan dan gaya berenang reaksi pada cumi-cumi juga berguna bagi mereka selama berburu. Mereka dapat menyerang dan mengejar mangsanya dengan kecepatan tinggi. Sistem saraf yang begitu rumit mengatur pengerutan dan pengenduran yang dibutuhkan untuk gaya renang reaksinya. Oleh karenanya, sistem pernapasan mereka juga sempurna, yang menghasilkan metabolisme tubuh yang tinggi yang diperlukan untuk semburan air berkecepatan tingginya.
Cumi-cumi bukanlah satu-satunya hewan yang berenang dengan mengunakan sistem reaksi. Gurita juga menggunakan sistem yang sama. Meskipun demikian, gurita bukanlah perenang yang aktif, mereka banyak menghabiskan sebagian besar waktunya dengan berkeliling melintasi karang dan jurang di lautan dalam.
Kulit bagian dalam seekor gurita terdiri atas banyak lapisan otot yang saling bertumpuk. Otot tersebut meliputi tiga jenis otot berbeda yang disebut otot membujur (longitudinal), melingkar (sirkular), dan jari-jari (radial).
Ketika menyemburkan air keluar, otot-otot jenis melingkar menegang dengan cara memanjang. Namun, karena mempunyai kecenderungan mempertahankan volumenya, lebarnya meningkat, yang biasanya akan memanjangkan tubuhnya. Sementara itu, otot-otot bujur yang meregang mencegah pemanjangan ini. Otot-otot jari-jari tetap meregang selama kejadian ini yang menyebabkan selubung pelindung menebal. Setelah semburan air yang amat cepat, otot-otot jari-jari mengerut dan menyusutkan panjangnya, yang menyebabkan selubung kembali menipis, dan rongga selubung terisi air kembali.
Sistem otot pada cumi-cumi hampir serupa dengan yang dimiliki gurita. Tetapi ada satu perbedaan penting: cumi-cumi memiliki lapisan urat otot (tendon) yang disebut jubah, sebagai pengganti otot bujur yang terdapat pada gurita. Jubah ini terdiri atas dua lapisan yang menutupi bagian dalam dan luar tubuhnya, seperti halnya otot-otot bujur. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat otot-otot melingkar. Otot-otot jari-jari terletak di antara keduanya, dalam arah tegak lurus.
Pernapasan
Ketika cumi-cumi membutuhkan banyak energi untuk bergerak secepat yang mereka lakukan, mereka mempunyai tiga jantung. Cumi-cumi berdarah biru. Dua dari jantung mereka berlokasi dekat dengan masing-masing insangnya. Hal ini, mereka dapat memompa oksigen ke bagian tubuh yang beristirahat dengan mudah. Cumi-cumi memiliki pokok sistem pernafasan senyawa tembaga. Hal ini berbeda dengan manusia dimana manusia mempunyai pokok sistem pernafasan senyawa besi. Jika terlalu tertutup pada permukaan dimana terdapat air panas, cumi-cumi dapat mati dengan mudah karena mati lemas.
Habitat
Kemungkinan hidup di air dalam selama musim dingin, tetapi sekitar bulan Mei dia memasuki air dangkal untuk menetaskan telurnya.
Pencernaan
Cumi-cumi adalah carnivora. Ini berarti pemakan daging. Tentakel yang lebih panjang menangkap mangsa. Cumi-cumi menarik makanan itu dengan tentacel yang lebih pendek ketika makanan itu terenggut dengan kekuatan seperti paruh bebek. Kemudian radula membenturkan makanan turun ke kerongkongan sehingga akan turun ke perut untuk di cerna. Radula adalah pita tanduk pada lidah.
Reproduksi
Cumi-cumi berproduksi secara sexual. Cumi-cumi betina mengeluarkan banyak benang telur ke dalam air. Cumi-cumi jantan mengeluarkan sperma. Beberapa spesies telah dikembangkan untuk menaruh sperma di atau dalam cumi-cumi betina. Ini selalu menjadi misteri ilmu pengetahuan bagaimana telur-telur cumi-cumi didapat terbuahi.
Di bawah kulit cumi-cumi tersusun sebuah lapisan padat kantung-kantung pewarna lentur yang disebut kromatofora. Dengan menggunakan lapisan ini, cumi-cumi dapat mengubah penampakan warna kulitnya, yang tidak hanya membantu dalam penyamaran akan tetapi juga sebagai sarana komunikasi. Misalnya, seekor cumi-cumi jantan menunjukkan warna yang berbeda ketika kawin dengan warna yang digunakan ketika berkelahi dengan seekor penantang.
Saat cumi-cumi jantan bercumbu dengan cumi-cumi betina, kulitnya berwarna kebiruan. Jika jantan lain datang mendekat pada waktu ini, ia menampakkan warna kemerahan pada separuh tubuhnya yang terlihat oleh jantan yang datang itu. Merah adalah warna peringatan yang digunakan saat menantang atau melakukan serangan.
Terdapat pula rancangan sempurna pada sistem perkembangbiakan cumi-cumi. Telurnya memiliki permukaan lengket yang memungkinkannya menempel pada rongga-rongga di kedalaman lautan. Janin ini memakan sari makanan yang telah tersedia dalam telur hingga siap menetas. Janin ini memecah selubung telur dengan cabang kecil mirip sikat pada bagian ekornya. Alat ini segera hilang setelah telur menetas. Setiap seluk beluknya telah dirancang dan bekerja sebagaimana direncanakan.


Peranan
Cumi-cumi adalah kebutuhan ekonomi, karena mereka digunakan sebagai makanan, dan sebagai umpan pada jaring ikan. Mereka menjadi makanan ikan kecil, Crustacea dan cumi-cumi yang lain dan dalam perlengkapan lingkaran makanan ikan lain yang besar.
Cara Makan
Cumi-cumi sangat terbantu selama berburu dengan adanya alat peraba (tentakel) pada mulutnya. Tentakel yang seperti cambuk ini biasanya tetap tergulung dalam kantung yang terletak di bawah lengan-lengannya. Ketika menemukan mangsa, cumi-cumi menjulurkan tentakel untuk menyergapnya. Makhluk ini bergantung pada lengan-lengannya (keseluruhan berjumlah delapan) yang telah dirancang dengan tepat. Ia mampu dengan mudah mencabik-cabik seekor kepiting menjadi serpihan kecil dengan menggunakan paruhnya. Cumi-cumi menggunakan paruhnya dengan begitu terampil sehingga mampu dengan baik melubangi kulit cangkang kepiting dan mengeluarkan dagingnya dengan lidah.
Mata
Bentuk mata cumi-cumi sangat rumit. Cumi-cumi dapat memusatkan pupil dengan membawa lensa mendekati retina. Ia juga bisa menyesuaikan volume cahaya yang dimasukkan ke dalam matanya dengan menutup atau membuka lidah kecil di samping matanya. Adanya alat yang amat rumit seperti ini dalam bentuk dua jenis yang sangat berbeda seperti manusia dan cumi-cumi tidak mungkin dijelaskan dengan evolusi. Darwin juga menyebutkan kemustahilan ini dalam bukunya.

Sumber :
Clarke, M.R. (1986). A Handbook for the Identification of Cephalopod Beaks. Oxford: Clarendon Press
Rodhouse, Paul G (2005). "Review of the state of world marine fishery resources: Fisheries technical paper". World squid resources (FAO).
 

Jumat, 13 Mei 2011

PERALATAN SELAM

PERALATAN SELAM

Peralatan Utama
1.      Mask
Fungsi :
P1010165a. Menciptakan ruang udara antara mata dan air.
b. Melindungi hidung dan mata  terhadap air.

Ciri-ciri masker yang baik :
a.  Safety tempered glass
b. Frame terbuat dr bahan anti karat
c. Memiliki double seal yang lentur untuk wajah
d. Memliki adjustable buckles

Pemeliharaan dan Penyimpanan :
a. Hindarkan dari terik matahari terlalu lama
b. Cuci bersih dengan air tawar selesai dipakai
c. Jangan sampai tergencet waktu menyimpan
d. Untuk penyimpanan jangka panjang semprot dengan silicon dan simpan dalam tempat yang kering.

2.      Snorkel
Fungsi :
a. Membantu untuk bernafas dipermukaan air tanpa  harus mengangkat kepala
P1010162b. Untuk berenang menuju sasaran  tanpa udara dari SCUBA
c. Memungkinkan melihat pemandangan bawah air.

Ciri-ciri snorkel yang baik :
a. Pas dan nyaman di mulut.
b. Panjang antara 12-14 inci
c. Semi flexible.
d. Tidak ada penutup pada ujung atasnya



3.      Fins
Fungsi :
Untuk menambah kemampuan berenang.

Jenis-jenis fins :
a. Foot pocket
b. Open Heel
c. Adjustable Open Heel





P1010167


P1010158

 








              Full foot                                                            Open heel

4.      BC/BCD
Fungsi :
a.       Memberi daya apung positif selama berenang dan beristirahat di permukaan
b.      memberi daya apung netral di dalam air
P1010155









5.      Regulator
a.       Untuk  menyalurkan  dan munurunkan tekanan udara dari dalam tangki ke mulut  penyelam
b.      Untuk  menyalurkan dan munurunkan tekanan udara dari dalam tangki ke dalam BCD (dg melalui inflator)
c.       Untuk  menyalurkan  udara dari dalam tangki ke Pressure gauge.
P1010146

6.      Scuba Tank
P1010151Fungsi :
         Untuk membawa persediaan udara  selama menyelam.

Sistem SCUBA :
         a. Sistem tertutup
         b. Sistem sirkuit terbuka
         c. Sistem semi tertutup
         d. Sistem semi tertutup gas campuran

Jenis-jenis Tabung :
         a. Tabung Baja 71.2 Cuft
         b. Tabung Aluminium 71.2 Cuft
         c. Tabung Alumunium 3000 Psi. 72.0 Cuft
         d. Unit  Tabung Ganda


Kode pada Tabung :
         Tabung buatan Amerika akan diberi kode DOT (department of explosive and department of transportation) dan buatan Kanada akan diberi kode CTC (Canadian Transport Commision).
         Contoh :
            D  O T   3 AA  2250
            H   456709
            9 + 72 +
Keterangan :
         DOT    :  Dept. of Transportation.
         3 AA   :  Tipe bahan  (Chromemolybdenum steel-4130)
         2250    :  Tekanan Kerja 2250 psi.
         H 456709        : Nomer seri tabung
         9 + 72 +           :  Bulan pengujian dan tanda ‘+’ berarti dapat diisi
         lebih 10 % dari tekanan maximum

Penanganan selama pemakaian :
a.  Bila membuka katup, bukalah secara perlahan sampai habis dan balikan lagi ½  putaran.
b. Bila menutup juga lakukan dengan hati-hati, jangan terlalu keras/dipaksa.
c. jangan membubuhkan pelumas pada katup tabung

Perawatan :
a.  Pada pengisian udara harus cukup kering
b. Waktu menyelam udara tidak boleh dikosongkan (min. 300  Psi)
c.  Cuci bersih setelah pemakaian, kalau perlu rendamlah
d. Selama penyimpanan tabung harus isi minimal 100 Psi
e.  Bila dibawwa dengan kendaraan letakan tabung menghadap ke muka.
f. Lakukan cheking secara berkala

7.      Weight Belt
Fungsi:
Untuk  menambah negatif buoyancy
P1010147




8.      PISAU
         Untuk memotong tali/jaring bila terjerat kaki/bagian tubuh lain yang sulit dilepaskan.
         Membantu pekerjaan bawah air.
9.      WET SUIT
         Menahan panas tubuh.
         Menghindari goresan benda tajam selama penyelaman.
10.  COMPASS
         Untuk membantu Navigasi bawah air




11.  GLOVES
         Melindungi tangan dari goresan.
         Menahan panas badan.
12.  PELUIT
Untuk komunikasi

13.  MARINE SAUSAGE
         Sebagai tanda bagi orang-orang diatas kapal untuk menjemput penyelam.
         Sebagai tanda bagi nelayan ada penyelam yang akan naik ke permukaan
         Sebagi tanda apabila kita tersesat/terpisah dari rombongan penyelam.
14.  Underwater Watch
         Sebagai pedoman waktu ketika kita menyelam sehingga kita dapat menghindari dekompresi ketika menyelam cukup dalam.
15.  DIVE COMPUTER
         Sebagai alat bantu untuk penghitungan Tabel selam
         Sebagai alarm apabila  kita naik terlalu cepat, masuk Deco Dive, melanggar batas waktu deco stop
16.  Underwater  Camera
         Untuk dokumentasi bawah air.